Menuju hakekat hidup yang penuh berkah dan rahmah, meretas ketentraman, ketenangan batin, kedamaian, di hati dan di bumi dengan jiwa toleransi yang tinggi. Menggapai puncak spiritual yang terletak pada sikap perbuatan : arif dan bijaksana (al-hikmah). Di sini perlu mengembangkan sisi esoteris Islam. Sisi ini merupakan pemahaman keislaman yang moderat, serta bentuk dakwah yang mengedepankan perkataan mulia (qaulan karimah), keutamaan sikap mulia (qaulan ma’rufa), perkataaan yang pantas (qaulan maisura), perkataan yang lemah lembut (qaulan layyinan), perkataan yang berbekas pada jiwa (qaulan baligha), perkataan yang berat (qaulan tsaqila).
Al-Habib Abdullah bin Alwi al-Haddad :“ Memuji dan menyanjung diri sendiri, membanggakan leluhur yang termasuk ahli agama dan orang-orang utama dan juga menyombongkan nasab, itu perbuatan tercela dan sangat buruk sekali. Banyak keturunan orang mulia yang tidak punya bashiroh dan tidak tahu hakikat agama, mendapat cobaan seperti ini. Barang siapa yang membanggakan nasab dan leluhurnya, seraya memandang rendah orang lain, maka dia akan kehilangan berkah leluhur” (Is’adur Rafiq, hal 85 ; Juz II)
Senin, 09 April 2012
Wejangan Ki Juru Mertani Mataram.by hasnan habib kota depok
Menuju hakekat hidup yang penuh berkah dan rahmah, meretas ketentraman, ketenangan batin, kedamaian, di hati dan di bumi dengan jiwa toleransi yang tinggi. Menggapai puncak spiritual yang terletak pada sikap perbuatan : arif dan bijaksana (al-hikmah). Di sini perlu mengembangkan sisi esoteris Islam. Sisi ini merupakan pemahaman keislaman yang moderat, serta bentuk dakwah yang mengedepankan perkataan mulia (qaulan karimah), keutamaan sikap mulia (qaulan ma’rufa), perkataaan yang pantas (qaulan maisura), perkataan yang lemah lembut (qaulan layyinan), perkataan yang berbekas pada jiwa (qaulan baligha), perkataan yang berat (qaulan tsaqila).
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar