Kamis, 16 Oktober 2008

Trah Mangir : Menghampiri Hidayah Allah Disaat Kepedihan Mendera

Tak ada kata kata saat kesedahan melanda, Sepi hati dalam kegelapan disertai gambar kejadian dan tragedi bergerak pelan, mencekam dan berulang ulang, padahal kegelapan hanya datang bila diundang oleh nafsu yang mencengkeram. Semua dosa yang pernah diperbuat mengundang kegelisahan, tak ada sinar terang tak ada cahaya, lalu bagaimanakah mengusir kegelapan ini.

Semua itu sering dan sudah pernah kualami, cara mengatasinya hanya satu : kupanggil Allah yang tak kelihatan, kuundang Allah dengan segala dosa dan kelemahan, kadang setan berbisik dalam hati " bagaimana zat yang maha Mulia mampu dan mau menghampiri jiwamu yang kerdil " lalu aku teringat Allah sangat maha Penyayang, sehingga aku masih mampu menyebut nama Allah, lalu datang bisikan setan kembali " Iyalah, sekarang Allah kamu undang, besok kamu tendang dengan kembali berbuat dosa" maka aku berlindung dari bisikan setan yang terkutuk dan mempunyai jaring jaring lengket untuk menjerat manusia dalam bisikan bisikannya persis jaring laba laba yang menjerat seekor nyamuk.

Hidayah, itulah yang sedang kuhampiri, dengan segenap kelemahan jiwa dan kebuntuan pikiran aku berjalan, mencampuradukkan antara kegelisahan dan kegembiraaan, antara ketentraman dengan hiruk pikuk dunia, antara sinar kegelapan dan cahaya terang benderang.

Tidak ada komentar: